" WEH WEHAN bikin suasana KRING KRING "
Tradisi nan unik yg hanya ada di Kaliwungu yang sekarang makin Kring kring dan makin
bersolek di bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah " weh wehan " ada juga orang Kaliwungu nyebut " Ketuwinan " atau " Tuwinan " bahkan ada sebagian nyebut " Teng Tengan " karena memang pada saat acara weh wehan itu ada di buat lampu-lampu dari kertas layaknya lampion berbentuk beraneka macam bentuk , dan Weh wehan sebuah wujud kearifan lokal warga Kota Santri Kaliwungu dalam mengapreasi rasa
gembira ria atas kelahiran junjungan Figur Teladan Nabi Muhammad SAW .
Setiap tanggal 12 Robi’ul Awwal untuk memperingati Maulud
Nabi atau lahirnya Nabi Muhammad SAW. Dilakukan tradisi weh-wehan. Tidak ada bukti
otentik yang bisa di jadikan Kring kring kapan tradisi ini mulai kring kring ada dan di adakan , karena tradisi ini
merupakan tradisi secara turun menurun. Tradisi ini dilaksanakan oleh sebagian
besar masyarakat di daerah Kaliwungu Kendal. Tradisi weh-wehan dilaksanakan
pada waktu sore hari sampai malam hari. Dan biasanya pada malam harinya
diadakan Maulud Nabi di masjid. Dan
bener adanya dan nyata turun temurun
selalu bisa kita temui di hari spicial ini seluruh pintu rumah warga kaliwungu
terbuka lebar untuk siapapun ... ya siapapun bisa ikutan kring kring sekedar saling eweh atau memberi berbagai
makanan yg disiapkan khusus oleh para ibu ibu ....bapak bapak siapa yang punya
anak …aihhhh …kok malah nyanyi …ups maaf
keluar kontek ..kembali ke laptop … *ala ala tukul
Saat Weh wehan itu suasana begitu sumringah bahagia bisa
saling berbagi atau bertukar makanan , sehingga jalinan silaturrohim nyata
terajut ... tanpa sekat simiskin dan si kaya pokoknya rasa nya Kring kring
banget ga bisa di gambarkan dengan tulisan ini … *aihh lebay ..wkwkwkwk
Di tradisi weh-wehan tersebut juga memiliki jajanan khas
yang selalu ada diantara jajanan pasar yang lain, yaitu jajanan pasar yang
bernama Sumpil. Sumpil adalah makanan yang berbahan dasar beras ketan kemudian
di buntel atau dibungkus dengan daun bambu dan dibentuk kerucut atau segitiga.
Tradisi weh-wehan itu diawali dengan menyiapkan makanan atau bermacam-macam
jajanan pasar di setiap rumah. Tradisi
ini mengajarkan bahwa sedari kecil kita diajarkan untuk memiliki rasa saling
memberi, tolong menolong, dan silaturrahmi ( terus menjalin tali persaudaraan).
Makanan yang sejak dulu sampai sekarang masih ada dalam
tradisi weh-wehan adalah ketupat sumpil.
Ketupat sumpil sudah dikenal masyarakat sejak zaman Sunan
Kalijaga. Ketupat sumpil di daerah Kaliwungu sering disajikan pada tradisi
"weh-wehan" yang diselenggarakan pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW.
Ketupat sumpil tidak hanya sekadar makanan yang rasanya Kring kring , pada
Kaliwungu makanan ini memiliki sejumlah makna yang sangat kring kring . Makna
tersebut diantaranya adalah bentuk segitiga dari ketupat sumpil melambangkan
hubungan antara manusia dengan Tuhannya dan hubungan antara sesama manusia.
Tradisi weh-wehan sendiri bertujuan untuk mempererat silaturahmi antar
masyarakat di Kaliwungu supaya lebih kring kring dan guyup rukun
Tapi di jaman sekarang ini, weh-wehan lebih banyak
menggunakan jajanan instan, karena dianggap lebih mudah dan lebih simple
pengemasannya. apalagi dengan sulitnya menemukan daun pembukus menjadi salah satu alasan untuk mengganti menjadi jajanan instan , namun terlebih dari jajanannya ...makna weh wehan itu sendiri yang tetap di jaga dan tidak luntur oke bother and sister ... heheheh …. ini musti dan kudu mempertahankan tradisi langka dan unik ini ,
penulis saja hanya membayangkan betapa meriahnya waktu dulu ngikuti acara weh
wehan ini …dengan hati senang sampe malam memberi dan diberi makanan ke
tetangga selain dapat jajanan yang bisa di makan saat kring kring juga bisa
mengenal satu sama lain ..siapa tahu ada yang kring kring …. Di hati hehehe 😃
Kita sebagai warga Indonesia apalagi yang merasa wong Kaliwungu ….
Bocal’s
Sekali lagi man teman weh wehan …Ya tradisi wewehan , tradisi yg
selalu ditunggu dan ngangeni bagi siapapun yg pernah singgah di kota kecil ini
... lebih lebih yg ada di perantauan ... ðŸ˜ðŸ˜©