Sebagai orang
tua kita sangat dan mat teramat sayang sama anak anak kita bahkan kalo anak
kita sakitpun kita sanggup untuk mengganti sakitnya anak ke kita … namun
setelah baca dan menelaah tulisan dari
Elly Risman ..jadi berpikir dan
semakin kring kring untuk menerapkan kepada anak anak … kok bisa ? nah
itu dia …. Coba kita kring kring sebentar …..
Kita tidak pernah tahu, anak kita
akan terlempar ke bagian bumi yang mana nanti kita ga bisa terus menerus
melindungi , maka izinkanlah dia belajar menyelesaikan masalahnya sendiri …. Emang
sih terasa kejam namun … mari kita kring kring di kalimat berikut bahwa
larangan untuk ….Jangan memainkan semua
peran ( emang actor film )
ya jadi ibu,
ya jadi
koki,
ya jadi
tukang cuci.
ya jadi
ayah,
ya jadi
supir,
ya jadi
tukang ledeng,
saya yakin
bahwa Cak lontong juga tidak salah bila akan bilang …mikir…
WHY ??
Anda bukan
anggota tim SAR! Anak anda tidak dalam
keadaan bahaya. Tidak ada sinyal S.O.S!
Jangan
selalu memaksa untuk membantu dan memperbaiki semuanya.
Anak
mengeluh karena mainan puzzlenya tidak bisa nyambung menjadi satu,
"Sini...Ayah bantu!".
Tutup botol
minum sedikit susah dibuka, "Sini...Mama saja".
Tali sepatu
sulit diikat, "Sini...Ayah ikatkan".
Kecipratan
sedikit minyak
"Sudah
sini, Mama aja yang masak". Pertanyaan yang sangat kring kring adalah …..Kapan
anaknya bisa?
Kalau bala
bantuan muncul tanpa adanya bencana, Apa yang terjadi ketika bencana
benar-benar datang? Berikan anak-anak kesempatan untuk menemukan solusi mereka
sendiri. Kemampuan menangani stress, Menyelesaikan masalah, dan mencari solusi,
merupakan keterampilan/skill yang wajib dimiliki.
Dan skill ini
harus dilatih untuk bisa terampil, Skill
ini tidak akan muncul begitu saja hanya dengan simsalabim! So … please try this at home … J
Kemampuan
menyelesaikan masalah dan bertahan dalam kesulitan tanpa menyerah bisa
berdampak sampai puluhan tahun ke depan. Kok Cuma sepeluh emanmg dari mana tuh
itungan …? Coba deh inget kata Cak lontong ….mikir …Bukan saja bisa membuat
seseorang lulus sekolah tinggi, tapi juga lulus melewati ujian badai pernikahan
dan kehidupannya kelak. Tampaknya sepele sekarang..Secara apalah salahnya kita
bantu anak?
Tapi jika
anda segera bergegas menyelamatkannya dari segala kesulitan, dia akan menjadi ringkih
dan mudah layu. Sakit sedikit, mengeluh.
Berantem sedikit, minta cerai. Masalah
sedikit, jadi gila.
Aku pernah
denger temen saya orang melayu medan bilang “ bisa karena biasa “ .. betul juga
sih .. so … molailah gali potensi
keberanian anak dan juga mencoba ngajari anak untuk lebih pro aktive …
Jika anda
menghabiskan banyak waktu, perhatian, dan uang untuk IQ nya, maka habiskan pula
hal yang sama untuk AQ nya hhhmmmmm …
apa itu
AQ? Apa itu? Oh ternyata
dari pencarian dan juga denger2 bahwa AQ singakatan dari ADVERSITY QUOTIENT … yup …. Masih belum jelas
juga sih … makanya buka buka buku dikit
dan nyadur dari Elly risman dan Menurut
Paul G. Stoltz,
AQ adalah
kecerdasan menghadapi kesulitan atau hambatan dan kemampuan bertahan dalam
berbagai kesulitan hidup dan tantangan yang dialami.
Bukankah
kecerdasan ini lebih penting daripada IQ, untuk menghadapi masalah sehari-hari?
Perasaan
mampu melewati ujian itu luar biasa nikmatnya. Bisa menyelesaikan masalah,
mulai dari hal yang sederhana sampai yang sulit, membuat diri semakin percaya
bahwa meminta tolong hanya dilakukan ketika kita benar-benar tidak sanggup lagi.
So, izinkanlah anak Anda melewati kesulitan hidup.. Tidak masalah anak
mengalami sedikit luka, sedikit
menangis, sedikit kecewa, sedikit telat, dan sedikit kehujanan. Tahan lidah,
tangan dan hati dari memberikan bantuan. Ajari mereka menangani frustrasi.
Kalau anda
selalu jadi ibu peri, jadi kring kring nya atau guardian angel, Apa yang terjadi jika
Anda tidak bernafas lagi esok hari? Bisa-bisa anak Anda ikut mati. Sulit memang
untuk tidak mengintervensi, Ketika
melihat anak sendiri susah, sakit dan sedih. Apalagi menjadi orangtua, insting
pertama adalah melindungi, Jadi melatih AQ ini adalah ujian kita sendiri juga
sebagai orangtua. jadi mau milih IQ ato AQ ... hayoo pilih mana ... pilihan yang lumayan kring kring bukan ? Tapi sadarilah, hidup tidaklah mudah, masalah akan selalu
ada. Baik besar ataupun kecil …. Dan mereka harus bisa bertahan nah ini intinya
Bertahan ..Melewati hujan, badai, dan kesulitan, yang kadang tidak bisa
dihindari. Selamat berjuang untuk mencetak pribadi yg kring kring , kokoh dan mandiri